Makalah E-Commerce
Business to
Business (B2B)
Disusun Oleh:
Kelompok 1:
Indah
Sri Wahyuni (1510127261069)
Kristiana
Gultom (1610127261057)
Riandi
(1510127261021)
Robi
Santoso (1510127261020)
Septiani
Aulia (1610127261040)
Tri
Muliani Ningsih Rajagukguk (1610127261081)
Tri
Oktaviani (1610127261082)
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
INFORMATIKA
AKADEMI MANAJEMEN
INFORMATIKA DAN KOMPUTER
(AMIK) MITRA GAMA
DURI-RIAU
2017
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis ucapkan kepada Allah
SWT, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa kami ucapkan
terima kasih kepada dosen mata kuliah “E-COMMERCE”sehingga bisa menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu.
Semakin pesatnya perkembangan internet
sekarang ini menciptakan hal-hal baru yang mempermudah kegiatan manusia, salah
satunya adalah “E-COMMERCE”. Penyusun ingin memberikan gambaran tentang apa dan
bagaimana “E-COMMERCE” itu, untuk itulah makalah ini sengaja dibuat agar
pembaca tidak awam lagi dengan istilah “E-COMMERCE”.
Penyusun menyadari masih banyak
kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan makalah ini, oleh sebab itu penyusun
sangat mengharap kritik, dan saran yang membangun agar penyusun bisa
memperbaiki kekurangan dan kesalahan dalam pembuatan dan penulisan makalah.
Semoga makalah ini bisa berguna dan
bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan khususnya bagi penyusun sendiri.
Duri,
15 September 2017
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Perkembangan
internet menyebabkan terbentuknya dunia baru yang disebut dunia maya. Di dunia
maya, setiap individu memiliki hak dan kemampuan untuk berinteraksi dengan
individu lain tanpa batasan apapun yang dapat menghalanginya. Globalisasi yang
sempurna sebenarnya telah berjalan di dunia maya yang menghubungkan seluruh
komunitas digital. Dari seluruh aspek kehidupan manusia yang terkena dampak
kehadiran internet, sektor bisnis merupakan sektor yang paling terkena dampak
dari perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi serta paling cepat
tumbuh.
Mobilitas
manusia yang tinggi menuntut dunia perdagangan mampu menyediakan layanan jasa
dan barang dengan cepat sesuai permintaan konsumen. Untuk mengatasi masalah tersebut,
kini muncul transaksi yang menggunakan media internet untuk menghubungkan
produsen dan konsumen. Transaksi bisnis melalui internet lebih dikenal dengan
nama e-business dan e-commerce. Melalui e-commerce, seluruh manusia dimuka bumi
memiliki kesempatan dan peluang yang sma untuk bersaing dan berhasil berbisnis
di dunia maya. Oleh karena itu, kami akan mencoba membahas apa dan bagaimana
e-commerce tersebut.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Mengetahui perkembangan
e-commerce.
2.
Memahami pengertian
dari e-commerce.
3.
Memahami contoh bentuk
e-commerce.
4.
Memahami jenis-jenis
e-commerce.
5.
Memahami pengertian
business-to-business (B2B).
6.
Mengetahui jenis
transaksi business-to-business (B2B).
7.
Mengetahui barang
yang dihasilkan dari B2B.
8.
Mengetahui contoh
dari website B2B.
9.
Mengetahui proses
transaksi pada B2B.
10. Mampu
memahami kelebihan dan kekurangan dari e-commerce.
11. Menambah
wawasan dan pengetahuan mengenai e-commerce.
C. Tujuan
Penulisan
Laporan
ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas makalah mata kuliah e-commerce. Dengan
adanya makalah ini semoga dapat membantu pembaca untuk memahami hal-hal sebagai
berikut :
1.
Apakah yang disebut
dengan e-commerce?
2.
Bagaimana perkembangan
e-commerce?
3.
Apa sajakah
contoh-contoh e-commerce?
4.
Apa sajakah jenis-jenis
e-commerce?
5.
Apakah yang disebut
dengan business-to-business (B2B)?
6.
Apa sajakah jenis
transaksi business-to-business (B2B)?
7.
Apa sajakah barang
yang dihasilkan dari B2B?
8.
Apa sajakah contoh
dari website B2B?
9.
Bagaimana proses
transaksi pada B2B?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Sejarah dan Perkembangan
E-Commerce
E-commerce pertama kali
diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali banner-elektronik dipakai
untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman-web (website). Menurut Riset Forrester, perdagangan elektronik
menghasilkan penjualan seharga AS$12,2 miliar pada 2003. Menurut laporan yang lain pada
bulan oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel online yang bersifat non-travel
di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai
seperempat trilyun dolar US pada tahun 2011.
Istilah "perdagangan
elektronik" telah berubah sejalan dengan waktu. Awalnya, perdagangan
elektronik berarti pemanfaatan transaksi komersial, seperti penggunaan EDI untuk mengirim dokumen komersial seperti pesanan pembelian atau invoice secara elektronik.
Kemudian dia berkembang menjadi
suatu aktivitas yang mempunyai istilah yang lebih tepat "perdagangan
web" — pembelian barang dan jasa melalui World Wide Web melalui server aman (HTTPS), protokol server khusus yang menggunakan enkripsi untuk merahasiakan data penting pelanggan.
Pada awalnya ketika web mulai
terkenal di masyarakat pada 1994, banyak jurnalis memperkirakan bahwa
e-commerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi baru. Namun, baru sekitar empat
tahun kemudian protokol aman seperti HTTPS memasuki tahap matang dan banyak
digunakan. Antara 1998 dan 2000 banyak bisnis di AS dan Eropa mengembangkan
situs web perdagangan ini.
2. Pengertian E-Commerce
Yang dimaksud dengan e-commerce
adalah suatu proses penjualan dan pembelian produk maupun jasa yang dilakukan
secara elektronik yaitu melalui jaringan komputer atau internet. Arti lain dari
e-commerce yaitu penggunaan teknologi informasi dan komunikasi pengolahan
digital dalam melakukan transaksi bisnis untuk menciptakan, mengubah dan mendefenisikan
kembali hubungan yang baru antara penjual dan pembeli.
3. Contoh bentuk E-Commerce
1. Belanja Online
Membeli dan menjual barang di internet adalah salah
satu contoh paling populer darijeldapat mencari dan membeli produk dengan klik
mouse. Contoh populer untuk tempat belanja
secara online adalah amazon.com.
2. Internet Banking
Sekarang
ini sangat memungkinkan bagi kita untuk melakukan keseluruhan transaksi
perbankan tanpa harus beranjak dari kursi rumah kita mengunjungi cabang bank
terdekat. Keterhubungan antara website dengan rekenging bank, dan dengan kartu
kredit merupakan pokok utama dalam e-commerce.
3. Tiket
Online
Tiket
pesawat terbang, tiket film, tiket kereta api, tiket pertunjukan musik, tiket
pertandingan olahraga, tiket konser musik, dan hampir semua jenis tiket dapat
dipesan secara online. Membeli tiket secara online menjadikan kita tidak harus
capek mengantri di depan loket penjualan tiket.
Hal
inilah yang membuat e-commerce menjadi alternatif baru dalam dunia bisnis.
Terlepas dari itu semua e-commerce menawarkan kemudahan tetapi tidak rentan
dalam upaya kejahatan yang terjadi di dunia maya.
4. Jenis-jenis E-Commerce
1. Business-to-Business (B2B)
B2B e-commerce meliputi semua transaksi elektronik barang
atau jasa yang dilakukan antar perusahaan. Produsen dan pedagang tradisional
biasanya menggunakan jenis e-commerce ini. Umumnya e-commerce dengan jenis ini
dilakukan dengan menggunakan EDI (Electronic Data Interchange) dan email dalam
proses pembelian barang dan jasa, informasi dan konsultasi, atau pengiriman dan
permintaan proposal bisnis. EDI (Electronic Data Interchange) adalah proses
transfer data yang terstruktur, dalam format standar yang disetujui, dari satu
sistem komputer ke sistem komputer lainnya, dalam bentuk elektronik.
Bizzy merupakan E Commerce pertama
yang memiliki konsep B2B atau Business To Business di Indonesia. Bizzy
menyediakan solusi bagi perusahaan yang memiliki masalah dalam hal pengadaan
suplai dan jasa kebutuhan bisnis. Produk yang disediakan oleh Bizzy antara
lain, Office Supplies(ATK), Elektronik, Pantry dll.
Contoh salah satu website yang
menerapkan jenis e-commerce B2B
Ralali adalah salah satu perusahaan
B2B E Commerce Indonesia yang menjual produk-produk MRO(Maintenance, Repair,
and Operational). Dengan perusahaan PT. Raksasa Laju Lintang yang telah aktif
sejak 2013, Ralali menyedian berbagai macam kebutuhan otomotif, alat ukur, GPS,
dan peralatan listrik lainnya.
Contoh
salah satu website yang menerapkan jenis e-commerce B2B
2. Business-to-Consumer
(B2C)
B2C adalah jenis e-commerce antara
perusahaan dan konsumen akhir. Hal ini sesuai dengan bagian ritel dari
e-commerce yang biasa dioperasikan oleh perdagangan ritel tradisional. Jenis
ini bisa lebih mudah dan dinamis, namun juga lebih menyebar secara tak merata
atau bahkan bisa terhenti.
Jenis e-commerce ini berkembang
dengan sangat cepat karena adanya dukungan munculnya website serta banyaknya
toko virtual bahkan mal di internet yang menjual beragam kebutuhan masyarakat. Sementara
di negara maju
seperti Amerika sudah banyak kisah sukses
e-commerce yang berhasil dibidang ritel online.
Salah satu contoh penerapan jenis
e-commerce B2C
Jika dibandingkan dengan transaksi
ritel tradisional, konsumen biasanya memiliki lebih banyak informasi dan harga
yang lebih murah serta memastikan proses jual beli hingga pengiriman yang
cepat.
Beberapa website di Indonesia yang
menerapkan e-commerce tipe ini adalah Bhinneka, Berrybenka dan Tiket.com. Jenis e-commerce ini biasa
digunakan oleh penjual atau produsen yang serius menjalankan bisnis dan
mengalokasikan sumber daya untuk mengelola situs sendiri.
3. Consumer-to-Consumer
(C2C)
C2C merupakan jenis e-commerce yang
meliputi semua transaksi elektronik barang atau jasa antar konsumen. Umumnya
transaksi ini dilakukan melalui pihak ketiga yang menyediakan platform online
untuk melakukan transaksi tersebut.
Beberapa contoh penerapan C2C dalam
website di Indonesia adalah Tokopedia, Bukalapak dan Lamido. Disana penjual
diperbolehkan langsung berjualan barang melalui website yang telah ada.
Namun ada juga website yang
menerapkan jenis C2C dan mengharuskan penjual terlebih dulu menyelesaikan
proses verifikasi, seperti Blanja dan Elevenia.
Salah satu contoh penerapan jenis
e-commerce C2C
4. Consumer-to-Business (C2B)
C2B adalah jenis e-commerce dengan pembalikan utuh dari
transaksi pertukaran atau jual beli barang secara tradisional. Jenis e-commerce
ini sangat umum dalam proyek dengan dasar multi sumber daya. Sekelompok besar
individu menyediakan layanan jasa atau produk mereka bagi perusahaan yang
mencari jasa atau produk tersebut.
Contohnya adalah sebuah website
dimana desainer website menyediakan beberapa pilihan logo yang nantinya hanya
akan dipilih salah satu yang dianggap paling efektif.
Platform lain yang umumnya
menggunakan jenis e-commerce ini adalah pasar yang menjual foto bebas royalti,
gambar, media dan elemen desain seperti www.istockphoto.com.
Salah satu penerapan e-commerce
jenis C2B
Contoh lainnya adalah www.mybloggerthemes.com, sebuah website yang menjual ragam
template blog dari berbagai pengembang template. Pembuat template dapat
mengupload template yang dibuatnya pada link yang telah disediakan oleh MBT,
kemudian MBT akan menjual template yang telah di upload dan berbagi keuntungan
dengan pembuat template.
5. Government-to-Business (G2B)
Salah satu tugas utama dari sebuah pemerintahan adalah membentuk
sebuah lingkungan bisnis yang kondusif agar roda perekenomian sebuah negara
dapat berjalan sebagaimana mestinya. Dalam melakukan aktivitas sehari-harinya,
entiti bisnis semacam perusahaan swasta membutuhkan banyak sekali data dan
informasi yang dimiliki oleh pemerintah. Disamping itu, yang bersangkutan juga
harus berinteraksi dengan berbagai lembaga kenegaraan karena berkaitan dengan
hak dan kewajiban organisasinya sebagai sebuah entiti berorientasi profit. Diperlukannya
relasi yang baik antara pemerintah dengan kalangan bisnis tidak saja bertujuan
untuk memperlancar para praktisi bisnis dalam menjalankan roda perusahaannya,
namun lebih jauh lagi banyak hal yang dapat menguntungkan pemerintah jika
terjadi relasi interaksi yang baik dan efektif dengan industri swasta. Contoh
dari aplikasi e-Government berjenis G-to-B ini adalah sebagai berikut:
1.
Para
perusahaan wajib pajak dapat dengan mudah menjalankan aplikasi berbasi web
untuk menghitung besarnya pajak yang harus dibayarkan ke pemerintah dan
melakukan pembayaran melalui internet;
2.
Proses
tender proyek-proyek pemerintahan yang melibatkan sejumlah pihak swasta dapat
dilakukan melalui website (sehingga menghemat biaya transportasi dan
komunikasi), mulai dari proses pengambilan dan pembelian formulir tender,
pengambilan formulir informasi TOR (Term of Reference), sampai dengan mekanisme
pelaksanaan tender itu sendiri yang berakhir dengan pengumuman pemenang tender;
3.
Proses
pengadaan dan pembelian barang kebutuhan sehari-hari lembaga pemerintahan
(misalnya untuk back-office dan administrasi) dapat dilakukan secara efisien
jika konsep semacam e-procurement diterapkan (menghubungkan antara
kantor-kantor pemerintah dengan para supplier-nya);
4. Perusahaan yang ingin melakukan proses semacam merger dan akuisisi
dapat dengan mudah berkonsultasi sehubungan dengan aspek-aspek regulasi dan
hukumnya dengan berbagai lembaga pemerintahan terkait.
6. Business-to-Government (B2G)
B2G merupakan turunan dari B2B dalam
ilmu pemasaran dan dikenal sebagai pemasaran sektor publik yang mencakup
pemasaran produk-produk dan jasa untuk instansi pemerintah melalui teknik
komunikasi pemasaran terpadu seperti branding,marcom,iklan dan komunikasi
berbasis web.
Contoh dari B2G :
1. Penyediaan sumber informasi,
khususnya informasi yang sering dicari oleh masyarakat. Informasi ini dapat
diperoleh langsung dari tempat kantor pemerintahan, dari kios info (info kios),
ataupun dari Internet (yang dapat diakses oleh masyarakat dimana pun dia
berada). Informasi ini dapat berupa informasi potensi daerah sehingga calon
investor dapat mengetahui potensi tersebut. Penyediaan mekanisme akses melalui
kios informasi yang tersedia di kantor pemerintahan dan juga di tempat umum.
Usaha penyediaan akses ini dilakukan untuk menjamin kesetaraan kesempatan untuk
mendapatkan informasi.
2. E-procurement dimana pemerintah
dapat melakukan tender secara on-line dan transparan.
Situs-situs yang terkait contohnya :
7.
Mobile Commerce (M
Commerce)
Mobile
Commerce memungkinkan penggunaan E Commerce tanpa kabel, seperti mengakses
internet melalui handphone, PDA, dll. Pada dasarnya, M-Commerce ini merupakan
gabungan dari e-commerce dan mobile computing. Karena itu, bisa dikatakan bahwa
M-Commerce adalah E-Commerce yang berada dalam lingkungan nirkabel. Contoh :
layanan mobile banking.
8.
Business-to-Administrasion (B2A)
B2A
adalah jenis e-commerce yang mencakup semua transaksi yang dilakukan secara
online antara perusahaan dan administrasi publik. Jenis e-commerce ini
melibatkan banyak layanan, khususnya di bidang-bidang seperti fiskal, jaminan
sosial, ketenagakerjaan, dokumen hukum dan register, dan lainnya.
Jenis
e-commerce ini telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir dengan investasi
yang dibuat melalui e-government atau pihak pemerintah.
Beberapa
contoh website administrasi publik yang menerapkan B2A adalah www.pajak.go.id, www.allianz.com dan www.bpjs-online.com. Disana perusahaan dapat melakukan
proses transaksi atas jasa yang mereka dapatkan langsung kepada pihak
administrasi publik. Perusahaan diharuskan untuk mengisi sejumlah persyaratan
terlebih dahulu sebelum mendapatkan layanan dan baru diteruskan dengan proses
transaksi.
Salah satu contoh penerapan e-commerce B2A
9. Customer-to-Administration
Jenis
C2A meliputi semua transaksi elektronik yang dilakukan antara individu dan
administrasi publik.
Contoh area yang menggunakan jenis
e-commerce ini adalah :
1. Pendidikan – penyebaran informasi,
proses pembelajaran jarak jauh.
2. Jamsostek – penyebaran informasi,
pembayaran.
3. Pajak – pengajuan pajak, pembayaran
pajak.
4. Kesehatan – janji pertemuan,
informasi mengenai penyakit, pembayaran layanan kesehatan.
Contoh penerapan e-commerce C2A
Contoh penerapan C2A sama dengan
B2A, hanya saja pembedanya ada pada pihak individu-administrasi publik dan
perusahaan-administrasi publik.
Model B2A dan C2A sama-sama terkait
dengan gagasan efisiensi dan kemudahan penggunaan layanan yang diberikan untuk
masyarakat oleh pemerintah, juga dengan dukungan teknologi informasi dan
komunikasi.
10. Online-to-Offline (O2O)
O2O
adalah jenis e-commerce yang menarik pelanggan dari saluran online untuk toko
fisik. O2O mengidentifiaksikan pelanggan di bidang online seperti email dan
iklan internet, kemudian menggunakan berbagai alat dan pendekatan untuk menarik
pelanggan agar meninggalkan lingkup online.
Walaupun
sudah banyak kegiatan ritel tradisional dapat digantikan oleh e-commerce, ada
unsur-unsur dalam pembelanjaan fisik yang direplikasi secara digital. Namun ada
potensi integrasi antara e-commerce dan belanja ritel fisik yang merupakan inti
dari jenis O2O.
Hanya
karena ada bisnis tertentu yang tidak memiliki produk untuk dipesan secara
online, bukan berarti internet tak dapat memainkan perannya dalam hampir semua
bisnis.
Contohnya,
sebuah pusat kebugaran tidak akan bisa didirikan di ruang tamu rumah Anda,
namun dengan menggunakan layanan O2O yang disediakan perusahaan seperti Groupon
Inc, pusat kebugaran tersebut bisa menyalurkan bisnis offline nya menjadi
online.
Beberapa
perusahaan besar dengan pertumbuhan yang cepat seperti Uber dan Airbnb juga
menjalankan bisnis mereka dengan jenis O2O.
Beberapa website di Indonesia yang
menerapkan jenis O2O adalah Kudo dan MatahariMall. Seperti yang dilakukan oleh
perusahaan ritel besar di Amerika, Walmart.
Kini
melalui website seperti tersebut Anda bisa masuk ke dalam toko, mengambil dan
membayar barang yang dibeli, bahkan mengembalikan barang ketika terjadi
kesalahan.
Salah
satu contoh website yang menerapkan jenis e-commerce O2O
5. Pengertian Business-to-Business
Business-to-Business
e-Commerce merupakan salah satu bentuk dari e-commerce yang semakin banyak digunakan
perusahaan untuk berinteraksi dengan rekan bisnisnya.
Menurut Turban (2004, p217), Business-to-Business
e-Commerce (B2B EC) atau dapat disingkat
menjadi B2B saja adalah transaksi antara bisnis-bisnis yang dilakukan secara
elektronik melalui Internet, intranet, ekstranet, atau
jaringan privat. B2B memungkinkan perusahaan untuk menyederhanakan jalur
pengadaan, distribusi, dan fisik, mengurangi dokumen dalam hubungan pelanggan
dan supplier (pemasok), pengurangan persediaan; dan outsourcing.
6. Jenis Transaksi
Transaksi yang dilakukan pada B2B menggunakan EDI
(Electronic Data Interchange) dan email untuk pembelian barang dan jasa,
informasi & konsultasi.
EDI itu sendiri adalah singkatan dari Electronic Data Interchange yang merupakan sebuah metode pertukaran
dokumen bisnis antar aplikasi komputer - antar perusahaan / instansi secara
elektronis dengan menggunakan format standar yang telah disepakati oleh pihak
terkait.
7. Barang
yang dihasilkan
Barang yang dihasilkan tergantung dari hasil
kesepakatan antara kedua pelaku bisnis. misalnya: Perusahaan A dan Perusahaan B
melakukan hubungan kerja sama dalam proses pembelian dan penjualan produk, jasa
dan informasi yang dilakukan antara
kedua pelaku bisnis atau perusahaan tersebut. Sebagai contoh perusahaan
melakukan kerja sama dengan salah satu website, yaitu Bizzy.co.id.
Bizzy.co.id adalah salah satu website yang
menjual berbagai macam produk mulai dari menjual peralatan kantor dan peralatan
industry. Untuk memenuhi
kebutuhan administratif korporasi Anda, Bizzy.co.id menyediakan berbagai macam
office supplies seperti pulpen, spidol, tinta printer, kertas fotokopi, amplop
hingga ordner & clear holder untuk kerapihan berkas. Kebutuhan furniture
seperti meja, kursi, filling kabinet hadir pula dengan bermacam model, bahan
dan warna. Jajaran produk pilihan dengan teknologi terkini seperti laptop,
printer, scanner, proyektor, smartphone, peralatan networking hingga server
hadir untuk mendukung perkembangan korporasi Anda.
Bizzy.co.id
juga menyediakan solusi untuk kebutuhan korporasi khusus seperti peralatan
industrial, beragam perkakas tangan & mesin, otomotif serta layanan jasa
service. Yang juga tak luput dari perhatian Bizzy.co.id adalah kebutuhan
korporasi akan perlengkapan kebersihan, pantry, dan kesehatan. Gift card (Bizzy
Voucher) & merchandise juga hadir untuk kebutuhan promosi dan relasi
bisnis.

8. Contoh Website B2B
Salah satu contoh website B2B adalah
:
PT Krakatau Steel adalah perusahaan baja
terbesar di Indonesia, untuk melakukan pemesanan baja di Krakatau Steel setiap
perusahaan harus mendaftarkan perusahaannya. Setelah terdaftar Perusahaan
Mitra dapat memesan baja di Krakatau Steel dengan menggunakan EDI.
Berikut ini adalah website dari Krakatau
Steel.

Unilever adalah perusahaan penghasil produk
Home and Personal Care serta Foods & Ice Cream di Indonesia. Unilever
adalah salah satu customers dari PT. Electronic Data Interchange Indonesia.
Berikut ini adalah website dari Unilever.

9. Uraikanlah Proses Transaksi dari
Awal-Akhir
Misalnya kita ingin melakukan
pembelian alat-alat elektronik pada website Bizzy maka perusahaan harus mencari
informasi ataupun melihat langsung website Bizzy tersebut, setelah itu
perusahaan masuk atau mendaftarkan diri, setelah masuk perusahaan akan melihat
produk-produk yang ada pada website bizzy, kemudian perusahan akan melakukan
transaksi jual beli menggunakan EDI (Elekrtonik Data Interchange).
10. Kelebihan dan Kekurangan
Business-to-Business (B2B)
Kelebihan/keuntunganB2B, yaitu:
1. Hemat waktu dan praktis Menu dalam
situs layanan B2B khusus hanya menyediakan kebutuhan produk pelanggan terkait, tanpa harus
repot mencarinya dalam katalog produk atau daftar kategori produk umum.
2. Efektif dan efisien Pelanggan B2B
tidak perlu melewati proses negosiasi harga yang panjang, karena sudah
dilakukan pada awal kesepakatan kerja sama.
3. Keuntungannya besar Mengurangi biaya
perusahaan untuk administrasi, surat menyurat transaksi, ataupun untuk riset
harga pasar.
Keuntungan :
A. Keuntungan Bagi perusahaan adalah
:
1. Bisa mempromosikan barang mereka
secara luas
2. Bisa melayani transaksi selama 24
jam penuh tanpa terganggu waktu libur ataupun break.
3. Bisa langsung berinteraksi dengan
customer tanpa perantara.
4. Bisa meminimalkan cost yang
dikeluarkan.
B. Keuntungan Bagi customer adalah :
1. Bisa melakukan pembelanjaan dengan
mudah.
2. Tidak perlu keluar rumah.
3. Tidak perlu memiliki skill khusus
untuk melakukan pembelanjaan.
Kekurangan dari B2B yaitu :
1. Keamanan data mungkin kurang
2. Kemungkinan disalahgunakan data oleh
rekan kerja
3. Konflik antar agen (mungkin masalah
harga)
4. Private: Masalah monopoli
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Perdagangan melalui
jaringan elektronik ialah sebagai penggunaan komputer untuk memudahkan semua
operasi bisnis dasar perusahaan. Jaringan elektronik tersebut dimanfaatkan oleh
perusahaan untuk memasarkan produk, barang dan jasa. Strategi yang paling
penting adalah strategi yang elemen-elemennya dikaitkan dengan transmisi data
elektronik. Nama yang berkaitan dengan strategi ini adalah sistem
antar-organisasi (IOS). EDI merupakan subset dari IOS. Istilah lain adalah EDI
yaitu pertukaran data elektronik.
Pertukaran data elektronik
adalah suatu cara untuk mencapai system antar organisasi.Dalam melakukan perdagangan
melalui jaringan eloktronik dapat melakukan Pelayanan Pelanggan yang lebih
baik. Hubungan dengan pemasok dan masyarakat keuangan yang lebih baik.
Pengembangan atas investasi pemegang saham dan pemilik yang meningkat. Hal
tersebut dapat dilakukan apaabila kita melakukan strategi yang baik dengan
Sistem Antar Organisasi